1. PESTISIDA BOTANI ORGANeem
Karakteristik inovasi teknologi
ORGANeem merupakan
pestisida botani ekstrak biji mimba (Azadiracta
indica). ORGANeem merupakan ektrak kasar (crude
extract) biji mimba dengan menggunakan pelarut organik. Komponen yang terdapat di dalam biji mimba,
antara lain azadirachtin, meliantriol dan salanin, dapat menyebabkan gangguan
dalam proses metamorfosa dan gangguan makan (anti feedant) bagi serangga.
Selain itu, ORGANeem juga dapat menyebabkan pengacauan komunikasi seksual antara serangga betina dan jantan (mating disruption), dan dapat bersifat sebagai penolak serangga herbivora untuk hadir pada suatu pertanaman, jika pada pertanaman tersebut telah disemprotkan ORGANeem (repellent). Sebagai pestisida organik, kelemahan ORGANeem adalah mudah terdegradasi, cara kerjanya (efek mortalitasnya) lambat, kadang-kadang perlu aplikasi berulang-ulang dan tidak mampu mengendalikan hama pada populasi yang sangat tinggi.
Selain itu, ORGANeem juga dapat menyebabkan pengacauan komunikasi seksual antara serangga betina dan jantan (mating disruption), dan dapat bersifat sebagai penolak serangga herbivora untuk hadir pada suatu pertanaman, jika pada pertanaman tersebut telah disemprotkan ORGANeem (repellent). Sebagai pestisida organik, kelemahan ORGANeem adalah mudah terdegradasi, cara kerjanya (efek mortalitasnya) lambat, kadang-kadang perlu aplikasi berulang-ulang dan tidak mampu mengendalikan hama pada populasi yang sangat tinggi.
Keunggulan/nilai tambah inovasi
ORGANeem merupakan pestisida multifungsi,
yaitu dapat digunakan sebagai insektisida (terutama sebagai larvasida),
bakterisida, serta fungisida. Pestisida
botani ini tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap serangga-serangga berguna
(parasitoid dan predator), tidak menimbulkan resistensi dan tidak menimbulkan
fitotoksisitas, sehingga merupakan pestisida yang ramah lingkungan dan dapat
digunakan dalam program pengendalian hama terpadu (PHT) atau dalam budidaya
pertanian organik.
Cara penggunaan inovasi
ORGANeem disemprotkan dengan
menggunakan alat semprot gendong (knap-sack
sprayer) dengan konsentrasi 2 – 5 ml/l air.
Pada penggunaan yang berjadwal, ORGANeem
diaplikasikan dengan interval 10 – 15 hari pada populasi hama rendah, dan 5 – 7
hari pada populasi hama yang tinggi.
Aplikasi ORGANeem hendaknya
dilakukan pada pagi atau sore hari.
Informasi lain:
ORGANeem telah digunakan sebagai bagian dari
PHT kapas pada areal seluas ± 150 hektar di Lamongan dan digunakan sebagai
substitusi insektisida kimia sintetik pada budidaya tembakau cerutu besuki pada
areal seluas ± 600 hektar di Jember.
Selain itu, ORGANeem juga
telah digunakan sebagai komponen dalam budidaya tanaman jeruk organik seluas
sedikitnya 100 hektar di Kalimantan Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar