Sabtu, 24 Desember 2011

Botani

1.  PESTISIDA BOTANI ORGANeem
Karakteristik inovasi teknologi
ORGANeem merupakan pestisida botani ekstrak biji mimba (Azadiracta indica).  ORGANeem merupakan ektrak kasar (crude extract) biji mimba dengan menggunakan pelarut organik.  Komponen yang terdapat di dalam biji mimba, antara lain azadirachtin, meliantriol dan salanin, dapat menyebabkan gangguan dalam proses metamorfosa dan gangguan makan (anti feedant) bagi serangga. 
Selain itu, ORGANeem  juga dapat menyebabkan pengacauan komunikasi seksual antara serangga betina dan jantan (mating disruption), dan dapat bersifat sebagai penolak serangga herbivora untuk hadir pada suatu pertanaman, jika pada pertanaman tersebut telah disemprotkan ORGANeem (repellent).  Sebagai pestisida organik, kelemahan ORGANeem adalah mudah terdegradasi, cara kerjanya (efek mortalitasnya) lambat, kadang-kadang perlu aplikasi berulang-ulang dan tidak mampu mengendalikan hama pada populasi yang sangat tinggi.

Keunggulan/nilai tambah inovasi
          ORGANeem merupakan pestisida multifungsi, yaitu dapat digunakan sebagai insektisida (terutama sebagai larvasida), bakterisida, serta fungisida.  Pestisida botani ini tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap serangga-serangga berguna (parasitoid dan predator), tidak menimbulkan resistensi dan tidak menimbulkan fitotoksisitas, sehingga merupakan pestisida yang ramah lingkungan dan dapat digunakan dalam program pengendalian hama terpadu (PHT) atau dalam budidaya pertanian organik.

Cara penggunaan inovasi
          ORGANeem disemprotkan dengan menggunakan alat semprot gendong (knap-sack sprayer) dengan konsentrasi 2 – 5 ml/l air.  Pada penggunaan yang berjadwal, ORGANeem diaplikasikan dengan interval 10 – 15 hari pada populasi hama rendah, dan 5 – 7 hari pada populasi hama yang tinggi.  Aplikasi ORGANeem hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari.

Informasi lain:
          ORGANeem telah digunakan sebagai bagian dari PHT kapas pada areal seluas ± 150 hektar di Lamongan dan digunakan sebagai substitusi insektisida kimia sintetik pada budidaya tembakau cerutu besuki pada areal seluas ± 600 hektar di Jember.  Selain itu, ORGANeem juga telah digunakan sebagai komponen dalam budidaya tanaman jeruk organik seluas sedikitnya 100 hektar di Kalimantan Barat.


Tidak ada komentar: